Jangan Marahi Anak yang Masih Ngompol, Mengapa?


anak yang masih ngompol

Seringkali kita jengkel bila anak-anak masih mengompol. Maksudnya, tentu anak-anak yang sudah tidak balita. Nah, bagaimana mengatasinya bila anak kita masih mengompol? Ngompol atau diistilahkan juga nokturnal enuresis bisa dibedakan menurut terjadinya, yaitu mengompol primer dan mengompol sekunder.
Seperti dilansir buku @Blog Dokter karangan dr. I Made C. Wirawan (Noura Books, 2014), enuresis primer diduga terjadi karena keterlambatan proses pematangan saraf pada anak. Biasanya enuresis primer ini terjadi pada anak balita. Seiring waktu, setelah melewati balita, persentase anak yang mengalami enuresis primer akan menurun. Sementara enuresis sekunder, terjadi pada anak yang beranjak besar. Ini yang sering membuat jengkel orang tua dan bingung anaknya sendiri.
Penyebab anak yang mengalami enuresis sekunder ini bisa terjadi karena banyak hal. Tapi yang terutama disebabkan oleh penyakit. Misalnya penyakit infeksi saluran kemih, gangguan metabolisme (diabetes usia dini), ketidakseimbangan hormonal, keterlambatan perkembangan sistem saraf pusat, kandung kemih kecil, dsb. Tapi bisa juga enuresis sekunder ini disebabkan oleh faktor psikologis. Misalnya karena anak punya masalah di sekolah atau lingkungan rumah, sulit dibangunkan, tidak biasa ke toilet sebelum tidur, terlalu manja karena segala hal suka dibantu orang lain, dsb.
Seperti dilansir dokteranak.org (18-1-2017), beberapa tips berikut bisa diterapkan untuk membatu anak yang masih mengompol:
1.         Motivasi. Memotivasi anak dengan hadiah misalnya perlu dicoba. Orang tua bisa melihat sejauh mana usaha anak untuk mengatasi mengompolnya sendiri. Misalnya pipis dulu sebelum tidur, berusaha bangun saat ngompol, tidak minum berlebihan saat malam, dsb. Tapi bila diperkirakan penyebab mengompolnya bukan karena itu, pemberian hadiah ini bisa diurungkan.
2.         Terapi perilaku. Membantu anak dengan perilaku yang bisa mengatasi mengompolnya. Selalu ingatkan untuk pipis sebelum tidur, tidak minum berlebihan saat malam, memasang karet sebagai alas tidur (tanda dia berusaha dan bertanggung jawab). Tapi bila anak masih juga mengompol, bantu untuk membersihkannya agar dia tidak terlalu bersedih.
3.         Jangan marahi anak bila masih mengompol. Apalagi mempermalukannya dengan menceritakannya kepada orang lain. Karena hal itu membuat anak semakin tertekan dan stress. Dengan begitu, kebiasaannya mengompol malah semakin susah diatasi.
4.         Bicara kepada anak. Katakan bahwa sebagai orang tua Anda sangat membantu untuk menghentikan kebiasaan mengompol itu. Tapi yang terutama harus berusaha adalah anaknya sendiri.
5.         Mengenali minuman dan makanan yang membantu mengatasi ngompol. Hindari minuman yang mengandung kafein menjelang malam, karena bisa merangsang untuk pipis. Juga yang berasa asam dan pedas, meski belum ada penelitian yang meyakinkan, tapi mitosnya memang begitu. Makanan tertentu seperti kayu manis, telor ayam kampung dicampur lada, madu; bisa membantu mengatasi ngompol pada anak (tapi makanan itu sebaiknya dibahas tersendiri).
Semoga menambah wawasan dan bermanfaat. @@@
foto: honestdocs.id

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jangan Marahi Anak yang Masih Ngompol, Mengapa?"

Posting Komentar