MANFAAT DAN AKIBAT "SI BAU SEDAP" JENGKOL

foto: sehat-bugar-cantik.blogspot.com

Hari-hari Idul Fitri selalu ditandai dengan makanan yang khas. Ketupat, opor ayam, biasanya dibuat untuk hari pertama. Hari berikutnya, bila ada saudara atau kenalan mengundang makan, biasanya makanan khas seperti jengkol melengkap sambal pedas. Ya, jengkol dipercaya bisa meningkatkan selera makan. Jangankan yang sudah terbiasa makan, yang tidak biasa pun khusus pada-hari Raya Lebaran ini menikmatinya.


Tapi sebelum mencicipinya, sebaiknya siapapun tahu mengenai plus-minus “si bau sedap” ini. Seperti dikutip dari manfaat.com (15-1-2015), manfaat jengkol banyak sekali. Di antaranya yang harus diketahui adalah:
1.      Mencegah Anemia. Kandungan zat besi di dalam jengkol sangat banyak. Sementara kekurang zat besi bisa menyebabkan produksi sel darah merah berkurang. Suplai makanan ke seluruh tubuh pun akan berkurang. Karenanya orang yang kekurangan zat besi akan lemah-lesu dan terlihat tidak bergairah. Wanita yang sedang menstruasi seringkali kekurangan zat besi karena banyaknya darah yang keluar. Karenanya dianjurkan bagi wanita saat menstruasi untuk mengkonsumsi jengkol.
2.      Mencegah Keropos Tulang. Jengkol juga kaya akan kalsium dan fosfor. Bila Anda merasa (atau terindikasi) tulang keropos, makanlah jengkol. Karena Kalsium dan fosfor sangat dibutuhkan oleh tulang.
3.      Membantu Kelancaran Pencernaan. Jengkol termasuk makanan kaya serat. Serat inilah yang memperlancar BAB. Tentu saja BAB yang lancar pencernaannya bagus.
4.     

Mengatasi Jantung Koroner. Zat mineral pada jengkol ternyata bisa memperlebar pembuluh darah. Sementara penyempitan pembuluh darah mengakibatkan penyakit jantung. Karena itu mengkonsumsi jengkol juga bisa disebutkan membantu mencegah jantung koroner.  
Tapi meski punya manfaat penting seperti di atas, para penikmat jengkol, juga yang mencoba-cobanya, harus hati-hati dengan efek-sampingnya. Efek makan jengkol tidak hanya baunya yang menyengat di air urine. Tapi yang lebih ditakutkan adalah terjadinya jengkoleun atau jengkolan. Biasanya jengkoleun ini bisa terjadi bila terlalu banyak mengkonsumsi jengkol.
Kompas.com (10-6-2017) melansir bahwa bau mulut dan urine penikmat jengko disebabkan oleh asam amino. Zat ini yang terkandung di dalam jengkol juga mengandung sulfur. Saat air urine terbuang, zat asam amino ini menghasilkan zat jengkolat yang tersisa di dalam ginjal. Zat jengkolat ini membentuk kristal-kristal yang bisa membahayakan. Bila PH darah di dalam tubuh sedang tidak normal (PH di bawah 7), zat jengkolat ini bisa membahayakan. Kristal-kristal di dalam ginjal bisa menyebabkan susah buang air kecil. Saking sakitnya, penderitanya bisa harus dibawa ke rumah sakit, lho. Kristal yang tersisa di dalam ginjal itu harus dikeluarkan dengan dioperasi atau dilaser. Mengerikan juga, kan?
Itulah yang bisa terjadi bila makan jengkol terlalu banyak. Jadi untuk pencegahan yang pertama, ya jangan makan jengkol berlebihan. @@@

tersenyumsehat.blogspot.com ada untuk berbagi info-info kesehatan. Tentu saja blog ini butuh dukungan untuk terus menambah wawasan dan tulisan. Bila Anda mendukung kami, tolong KLIK SPONSOR yang ada di blog ini. Atau BELI PRODUK yang kami jual. Terima kasih atas perhatiannya.




Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "MANFAAT DAN AKIBAT "SI BAU SEDAP" JENGKOL"

  1. Jengkol ini memang termasuk makanan favorit, apalagi kalau disemur , bisa langsung diserbu hahaha.
    Hanya saya sampai saat ini tidak pernah makan jengkol, Mbak Lina. Kata orang lebih enak daripada kentang, ya?
    Ada teman Bapak saya. kalau datang ke rumah, bikin was-was. kenapa? Soalnya selalu numpang ke kamar mandi. Dan... selalu bau jengkol hahaha...

    BalasHapus
  2. Terima kasih kunjungannya Mas Bambang. Tapi bila ingin menulis cerpen tentang jengkol, sepertinya harus mencicipinya haha....

    BalasHapus